BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa
pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional
tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas
pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai
usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan,
dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling,
e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
Pada
tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah
diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan
SMA Kelas X dan XI.
Kurikulum
2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama
di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi matematika.pendidikan
usia dini, dan satuan pendidikan khusus.
Kurikulum 2013 menyandang harapan tinggi untuk mampu
membentuk karakter (identitas) bangsa Indonesia dan menyelesaikan
masalah-masalah dalam dunia pendidikan Indonesia. Sewajarnya, kurikulum
baru yang sedang dalam masa sosialisasi ini, menerima sambutan pro dan kontra
dari masyarakat.
Pertanyaan mendasar yang timbul dari benak masyarakat:
apakah kurikulum 2013 mampu membawa perubahan dan solusi bagi sistem pendidikan
kita, atau malah turut menimbulkan permasalahan baru yang menambah peliknya
dunia pendidikan Indonesia?
B. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dari karya tulis ini di antaranya adalah :
1. Bagaimana
penerapan Kurikulum 2013 yang dilakukan pemerintah?
2. Apa
saja yang menjadi hambatan terjadinya Kurikulum 2013?
3. Apa
upaya yang dilakukan para pendidik dan tenaga kependidikan serta pemerintah untuk
penerapan Kurikulum 2013?
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian dari karya tulis ini di antaranya adalah :
1. Manfaat
teoretis
Manfaat yang kami harapkan atas
tersusunnya karya tulis ilmiah ini adalah dapat bermanfaat, dan juga sebagai
bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah selanjutnya yang
dianggap relevan terutama terkait dengan materi kita, yakni Kurikulum 2013.
2. Manfaat
praktis
a. Dapat
mengetahui tentang bagaimana penerapan Kurikulum 2013 yang dilakukan pemerintah
b. Dan
dapat juga mengetahui Hambatan terjadinya Kurikulum 2013
3. Manfaat
Penelitian
a. Dapat
menjadi rujukan penelitian mengenai Kurikulum 2013
b. Untuk
tambahan informasi mengenai Kurikulum 2013
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum
2013
Kurikulum 2013 sering
disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum ini merupakan
kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, Siswa dituntut
untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta
memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara
resmi menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan
sejak 2006 lalu. Bukan hanya itu, Kurikulum ini
pun mempunyai kelemahan dan keunggulan.
Dalam Kurikulum 2013 tersebut,
mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik pada satu satuan atau
pun jenjang pendidikan. Sementara, untuk mata pelajaran pilihan yang diikuti
oleh peserta didik, dipilih sesuai dengan pilihan dari mereka. Kedua kelompok
mata pelajaran bersangkutan (wajib dan pilihan) terutamanya dikembangkan dalam
struktur kurikulum pendidikan tingkat menengah yakni SMA dan SMK. Sementara itu,
mengingat usia dan perkembangan psikologis dari peserta didik usia 7 – 15
tahun, maka mata pelajaran pilihan yang ada belum diberikan untuk peserta didik
tingkat SD dan SMP.
Beberapa aspek yang terkandung dalam
kurikulum 2013 tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Untuk aspek pengetahuan pada kurikulum
2013, masih serupa dengan aspek di kurikulum yang sebelumnya, yakni masih pada
penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam hal pelajaran. Nilai dari aspek
pengetahuan bisa diperoleh juga dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir
Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013 tersebut, pengetahuan
bukanlah aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum yang dilaksanakan
sebelumnya.
2. Keterampilan
Keterampilan merupakan aspek baru yang
dimasukkan dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan upaya penekanan
pada bidang skill atau kemampuan. Misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan
opini pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat berkas laporan, serta
melakukan presentasi. Aspek Keterampilan sendiri merupakan salah satu
aspek yang cukup penting karena jika hanya dengan pengetahuan, maka siswa tidak
akan dapat menyalurkan pengetahuan yang dimiliki sehingga hanya menjadi teori
semata.
3. Sikap
Aspek sikap tersebut merupakan aspek
tersulit untuk dilakukan penilaian. Sikap meliputi perangai sopan santun, adab
dalam belajar, sosial, absensi,dan agama. Kesulitan penilaian dalam aspek ini
banyak disebabkan karena guru tidak setiap saat mampu mengawasi siswa-siswinya.
Sehingga penilaian yang dilakukan tidak begitu efektif.
B. Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013
a.
Keunggulan Kurikulum 2013
Keunggulannya jelas mendorong pada aspek
kreativitas dan inovasi pada anak didik sebagai upaya pengembangan karakter
yang telah tertuang dalam program studi yang ada. Inilah yang dikatakan dengan
pendidikan berbasis karakter. Tujuan mulia dari kurikulum pendidikan baru ini
diharapkan bisa tercapai meskipun menyisakan berbagai masalah. Sistem yang
selalu berganti menyisakan berbagai hal baik negatife maupun positif. Hendaknya
pemerintah mampu mengambil kebijakan terbaik yang minim resiko negatife.
b.
Kelemahan Kurikulum 2013
1
Kurikulum 2013 tersebut bertentangan dengan
UU Nomor 20 Tahun 2003 yang berisi tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini
karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada aspek orientasi
pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 sendiri tidak didasarkan pada aspek
evaluasi dari pelaksanaan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
tahun 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa aja membingungkan guru dan
pemangku pendidikan.
2
Guru sebagai elemen penting juga tidak pernah
dilibatkan langsung dalam proses upaya pengembangan kurikulum 2013. Pemerintah
justru melihat seolah-olah guru dan siswa tersebut mempunyai kapasitas yang sama.
3
Tidak adanya keseimbangan antara orientasi dari proses
pembelajaran dengan hasil dalam kurikulum 2013 itu sendiri. Keseimbangan sulit
dicapai karena kebijakan pada ujian nasional (UN) masih juga diberlakukan. UN
hanya mampu mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan justru sama sekali
tidak memperhatikan proses upaya pembelajaran. Hal ini akan berdampak pada
dikesampingkannya subjek mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN tersebut.
Padahal, mata pelajaran non-UN juga mampu memberikan kontribusi yang besar
untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
4
Pemerintah mengintegrasikan subjek mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia untuk level jenjang pendidikan dasar.
C.
Hambatan penerapan Kurikulum 2013
Menurut salah seorang pengajar, masalah pertama yang ingin saya ceritakan
mengenai Kurikulum 2013. Sekolah tempat saya mengajar sudah menggunakan
Kurikulum 2013, mau tidak mau suka atau tidak suka, saya dan teman-teman guru
lainnya meaksanakan pembelajaran dengan kurikulum 2013. Pelatihan demi
pelatihan dilaksanakan, dari insttuktur
satu, instruktur kedua dan ketiga yang menjelasakan tentang kurikulum 2013
hampir penjelasannya berbeda-beda sehinga sempat membuat saya bingung, mana
sebetulnya yang ingn kami jalani.
Secara umum,
pengetahuan saya tentang kurikulum 2013 hanyalah perbedaan dalam hal pendekatan
Scientific dan penilaian Autentic. Dalam kurikulum 2013, pembelajaran
scientific dikenal adanya kegiatan mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi
dan menkomunikasikan (membangun jejaring sosial), kesimpulannya bahwa dalam
pembelajaran kurikulum 2013 ini guru tidak langsung menjelaskan materi
pelajaran kepada siswa tetapi memancing siswa untuk menggali dengan cara mengamati
dan siswa disuruh membaca terlebih dahulu bahan materi yang dipelajari,
guru menanyakan poin-poin materi yang ingin dibahas, siswa dibagi beberapa
kelompok diskusi atau disuruh menggali materi bersama-sama teman.
Tukar pikiran dan siswa mempersentasikan
materi tersebut ke depan kelas, guru meluruskan jawaban dan mulai membuat
penjelasan singkat dan menyimpulkan hasil diskus siswa yang mempersentasikan
tersebut, kemudian guru dan siswa menugaskan siswa membentuk jejaring sosial
sehingga pembelajaran kelihatan aktif dan guru tidak terlalu cape karena hanya
sekdar menyimpulkan dan tanya jawab kepada siswa. Namun demikian, saya memiliki
kendala dalam melakukan penilaian Autentic katena dalam kurikulum 2013 ini saya
menyimpulkan bahwa penilain sikap itu adalah yang pertama dan utama, baru
disusul dengan penilai ketrampilan dan pengetahuan, terbalik dengan kurikulum
2006 yang mengutamakan kognitif. Dalam hal, ini tugas guru agak sedikit
berat dan perlu ketelitian dalam mengenal siswa satu persatu, tidak bisa secara
clasical. Banyak hal yang membuat kita mengalami hambatan yaitu
aspek-aspek penilaian sikap itu memiliki beberapa unsur misalnya, nilai
kedisiplinan, kerjasama dan sikap menghargai pendapat orang lain, dll.
Selain itu dalam hal
keterampilan juga, guru harus melakukan penilainan observasi dan portopolio kegiatan dan aspek
pengetahuan penilainnya dilakukan dengan mengerti, memahami dan mampu
mempresentasikan, ada nilai persentasi dan penilain tugas-tugas. Penilaian ini
akan mengakibatkan penilaian sikap yang rekayasa, siswa yang baik dan siswa
yang buruk saja yang menjadi patokan perbedaan nilai, sementara nilai yang
lainnya standar umum saja. Berdasarkan cerita di atas, kesimpulan terhadap
kurikulum 2013 ini masih sangat perlu pelatihan- pelatihan intensif
terhadap guru atau semua guru dan pemerintah harus berani mengeluarkan
dana yang besar untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan ini. Pada tahun ini,
tepatnya bulan juli 2013 yang lalu, buku yang mengacu kepada pelajaran
kurikulum 2013 baru 3 buku mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matemarika
dan Sejarah. Itu salah seorang curhatan salah seorang pengajar
mengenai hambatan penerapan Kurikulum 2013.
E. Upaya
pemerintah dalam menerapkan Kurikulum 2013
Guna menjamin terlaksananya implementasi
kurikulum 2013 secara efektif efisien di sekolah, para pendidik dan tenaga
kependidikan perlu pemahaman yang sama dalam menerapkan Kurikulum 2013, upaya
meningkatkan pemahaman yang sama tersebut dalam implementasi kurikulum 2013,
setiap stakeholder serta instansi terkait di Indonesia umumnya dan di setiap
propinsi khususnya, termasuk di dalam nya UPT pusat dalam hal ini. Kementerian
pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Provinsi dan Dinas Kota/Kabupaten di
setiap wilayah Indonesia perlu memberikan dukungan, yaitu: :
1. Pemberian
bantuan konsultasi, pemodelan (modeling), dan pelatihan personal dan spesifik
(coaching) untuk hal spesifik dalam implementasi kurikulum 2013 secara tatap
muka dan online.
2. Pemberian
solusi kontekstual dalam menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi saat
implementasi kurikulum 2013 di sekolah masing-masing.
3. Penciptaan
budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual,
dan berkelanjutan.
4. Pemberian
fasilitasi dalam implementasi kurikulum 2013 pada satuan pendidikan.
Dengan upaya yang dilakukan tersebut
diharapkan pendidik dan tenaga kependidikan secara keseluruhan dapat memahami
Kebijakan Pemerintah dan mampu memecahkan masalah implementasi Kurikulum 2013,
serta menguasai prinsip, program, strategi dan mekanisme implementasi Kurikulum
2013 serta mampu merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas.
Salah satu hal pokok dalam penerapan
Kurikulum 2013 adalah bagaimana guru mampu menerapkan model dengan pendekatan
saintifik (scientific approach) dan pendekatan pembelajaran yang berpusat
kepada siswa (student center) serta menekankan pada pembelajaran siswa aktif
dengan diterapkannya model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), pembelajaran
berbasis proyek (Project base learning) serta pembelajaran berbasis pemecahan
masalah (Problem base learning). Kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada
siswa yang sebenarnya sudah dikenal sejak akhir 1980-an dulu dikenal dengan
istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Dan sampai kini, model serta pendekatan
CBSA sebenarnya masih menjadi perhatian utama. Tapi sampai di mana praktik itu
mencapai tujuan hakikinya?. Siswa aktif itu seperti apa? Bagaimana siswanya mau
aktif, kalau gurunya belum mempunyai motivasi diri untuk merubah Kegiatan
Belajar Mengajar yang mengarah pada pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
kegiatan belajar secara totalitas dan hal ini merupakan tantangan tersendiri
bagi pendidik dan tenaga kependidikan khususnya guru. dengan demikan, guru
harus mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk
benar-benar mengembangkan aspek empat dimensi kompetensi guru yaitu kompetensi
profesional, pedagogic , kepribadian dan sosial. Dari kondisi tersebut saat ini
yang diperlukan adalah optimalisasi peran guru, selain itu juga partisipasi dan
keterlibatan semua komponen masyarakat.
BAB
II
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Kurikulum 2013 adalah salah satu sistem
pendidikan yang diterapkan pemerintah yang ditujukan untuk mencetak generasi
yang lebih berintelektual dan berkarakter.
Kurikulum yang mulai dipakai di tahun
2013 ini, dalam penerapannya tidaklah berjalan mulus, ada pro dan Kontra yang
bertebaran di masyarakat. Namun, para praktisi pendidikan dan pemerintahan
terus mengupayakan agar kurikulum ini dapat terus diterapkan dan menjadi
efektif.
B. Saran
Mudah-mudahan Pemerintah dapat terus
mengembangkan dan dapat terus memberi upaya terbaik dengan Masyarakat bersama
para pendidik hingga terus menjadi Kurikulum terbaik, dan berhasil menjadi
kurikulum yang mencetak generas-generasi berkarakter dan lebih bermoral dalam
Masyarakat di kemudian hari kelak di negara Indonesia ini hingga terus meaju
bersama negara maju lainnya.
Daftar Pustaka
4.
http://www.gubuginformasi.com/2014/04/apa-itu-kurikulum-2013.html
kak saya mau nanyakk
ReplyDelete