BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem
perkantoran ialah segenap rangkaian prosedur yang telah menjadi pola kebulatan,
tata kerja, dan tata tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang kerja atau fungsi
pokok dalam suatu organisasi. Misalnya sistem kearsipan atau sistem
penyimpanan warkat yang meliputi pedoman-pedoman penyimpanannya, ukuran-ukuran
bakunya, alat perlengkapannya, tata cara penaruhan dan pengambilan warkat, tata
tertib peminjaman berkas sampai prosedur penyingkiran dan pemusnahan arsip.
Menurut
Ahli Inggris J.C. Denyer (Office Management, 1975) memberikan definisi sistem
perkantoran sebagai berikut:
Dapatlah dikatakan bahwa suatu
sistem perkantoran adalah urutan baku operasi-operasi dalam suatu kegiatan
perusahaan khusus (pembayaran upah, pembuatan faktur penjualan, dan sebagainya)
dan berkenaan dangan bagaimana operasi-operasi itu
dilaksanakan (metode) maupun dengan dimana dan bila
mana dilaksanakan
Definisi
yang diberikan oleh Terry: Suatu prosedur perkantoran dapat didefinisikan
sebagai suatu rangkaian langkah-langkah ketatausahaan yang bertalian, biasanya
dilaksanakan oleh lebih dari satu orang, yang membentuk suatu cara yang
diterima dan menjadi tetap dalam menjalankan suatu tahap aktivitas perkantoran
yang penting dan menyeluruh. Jadi Prosedur perkantoran adalah segenap rangkaian
metode kantor yang telah menjadi langkah-langkah tetap dalam penyelesaian
sesuatu pekerjaan di bidang tatausaha biasanya oleh lebih daripada satu petugas
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa Definisi Sistem
2. Bagaimana Karakteristik Sistem
3. Apa Saja Metode Sistem
4. Bagaimana Prosedur Administrasi
5. Apa Pengertian Otomatisasi
Perkantoran
6. Apa Keuntungan Sistem dan
Administrasi
7. Apa Tugas Utama Administrasi
Perkantoran
1.3
Tujuan
Adapun
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui definisi tentang
sistem
2. Dapat memahami bagaimana
karakteristik dari sistem
3. Dapat mengetahui metode dari sistem
4. Dapat mengetahui bagaimana prosedur
administrasi
5. Dapat mengerti pengertian tentang
otomatisasi
6. Dapat mengetahui keuntungan sistem
dan administrasi
7. Dapat mengetahui tugas utama dari
administrasi perkantoran
1.4
Batasan Masalah
Hal yang
dibahas dalam makalah ini hanya bagian-bagian atau sub bab mengenai tata cara
administrasi yang dimuat dalam sistem dan prosedur (definisi, karakteristik,
metode dan keuntungan).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem
A. Definisi
Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur /
elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan
bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh Sistem Komputer terdiri dari Software, Hardware, dan Brainware,
dan Sistem Akuntansi.
Menurut GR. Terry, Sistem jaringan
dari beberapa prosedur yang di gabung dan dibuat untuk melakukan aktifitas
utama
Menurut L. Ackof, Sistem adalah
setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian
dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Menurut
Antol Rapot Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu
sama lain.
Menurut
Ludwig Vonbartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat
dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
B. Karakteristik
Sistem
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.Setiap sistem tidak perduli
betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau
subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang
tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak
akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan
sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan
daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau
dengan lingkungan luarnya.Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan.Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
(Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem
adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut.Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau
tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media
penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.Melalui penghubung
ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem
dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang
dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari
energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supersistem. Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang
informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu
bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem
produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data
transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan
(Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan
atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.Perbedaan suatu sasaran
(objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan
ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih
sempit.Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis
perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan.Untuk sistem akuntansi
atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem
bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat.Jadi tergantung dari ruang
lingkup mana memandang sistem tersebut.Seringkali tujuan (goal) dan sasaran
(objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedaka.
C. Metode
Sistem
1. Blackbox Approach
Suatu sistem dimana input dan
outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak
terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang
menangani ) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem
ini terdapat pada subsistem tingkat terendah.
Contoh: bagian pencetakan uang, proses pencernaan
2. Analityc Sistem
Suatu metode yang mencoba untuk
melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari
sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan
dan biaya.
Dalam metode ini beberapa langkah
diberikan seperti di bawah ini:
a. Menentukan identitas dari sistem.
Ø sistem apa yang diterapkan
Ø batasannya
b. Apa yang dilaksanakan sistem
tersebut.
Ø Menentukan tujuan dari sistem.
Ø output yang dihasilkan dari isi
sistem
Ø fungsi dan tujuan yang diminta untuk
mencoba menanggulangi lingkungan
c. Bagian-bagian apa saja yang terdapat
dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut.
Ø tujuan masing-masing bagian sistem
harus jelas.
Ø cara apa yang digunakan subsistem
untuk berhubungan dengan subsistem lain
d. Bagaimana bagian-bagian yang ada
dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu kesatuan.
2.2
Prosedur Administrasi
Proses administrasi mempunyai tiga
bagian yang sangat besar, yaitu tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja.
Agar dapat membedakan masing-masing pengertian, maka berikut ini adalah arti
tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja.
·
Tata kerja
adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin atas sesuatu tugas
dengan mengingat segi-segi tujuan, peralatan, tenaga kerja, waktu, ruang, dan
biaya yang tersedia.
·
Prosedur kerja
adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan
adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam
rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas.
·
Sistem kerja
adalah suatu rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian membentuk
suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan sesuatu bidang
pekerjaan.
2.2
Keuntungan
Sistem Dan Prosedur
1) System dan prosedur menariksudut
pandang keseluruhan yang realistis.
System dan prosedur yang modern
menpertimbangkan suatu perusahaan sebagai suatu keseluruhan dan menjauhkan dari
batasan- batasan, departemen dan memodeli lebih dari model gagassan yang
ketinggalan jaman. Masing – masing departemen, divisi, unit, sub unit,
mengambil bagian dalam pencapaian tujuan.
2) Membantu mengurangi pekerjaan yang
berulang-ulang dan mengurangi keputusan yang dianggap tidak perlu dilakukan.
Dengan menyederhanakan pencapaian
dan pengambilan keputusan maka seorang karyawan akan dipandu untuk menunda
pekerjaan yang tidak begitu diperlukan dan diganti pekerjaan yang dianggap
lebih penting. Kegiatan ini dilakuklan dengan memperhatikan “ prinsip
pengecualian” tentang dokrin menejerial.
3) Keseragam,an aktivitas kerja
tercapai
Tugas yang
serupa di kerjakan pada cara yang sama pada tiap tiap waktu.. Hal ni harus di
sertai dengan adanya standarisasi pada penggunaan kertas formulir. Petunjuk-
petunjuk, operasi-operasi mesin, kebiasaan kerja dan pengawasan.Sebuah system
cenderung untuk menyusun metode jadi setip komponen yang harus diperlukan di
kerjakan sesuai urutan dan tempat
4) Tinggkat kesalahan
menjadi berkurang
Panduan akan menjelaskan apa yang
harus di lakukan, kesalah pahaman di perkecil, dan tugas lain yang bersamaan
waktunyaharus di kerjakan.kesalahan yang dilakukan pada umumnya akan diketahui
dengan cepat karenma pekerjaan melalui npengaduan.
2.4
Tugas Utama Administrasi Perkantoran
Tugas utama Administrasi Perkantoran
adalah melakukan perekapan data, mengelola dokumen dan tentunya menyimpannya
secara terstruktur. Admin kantor juga perlu membangun hubungan baik dengan
setiap karyawan. Karena lagi-lagi bidang yang dikerjakannya ini akan
berhubungan dengan karyawan dan manejemen perusahaan.
Ada beberapa tugas yang perlu dilakukan
oleh Administrasi Perkantoran, yaitu:
1. Menerima
Panggilan Telepon
Seorang
admin kantor biasanya yang paling bertugas untuk urusan komunikasi melalui
telepon, menerima dan melakukan panggilan melalui telepon dari pihak luar. Di
sini perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Untuk perkantoran skala
kecil menengah, biasanya ya memang harus bertugas untuk menjawab telepon. Beda
jika untuk perusahaan skala besar, biasanya sudah ada divisi lain semisal
Customer Service. Di sini tugas administrasi perkantoran sebagai penghubung
juga. Kadang harus berhubungan dengan relasi dari kantor lain untuk urusan
kerjasama bisnis dan lain sebagainya.
2. Membuat
Agenda Kantor
Dari
komunikasi melalui telepon, kadang ada relasi yang ingin bertemu dengan
pimpinan perusahaan atau divisi lain. Nah, tugas Administrasi Perkantoran juga
harus menyiapkan agenda untuk kegiatan-kegiatan semacam ini. Tapi untuk
mengagendakan jadwal pertemuan, perlu adanya komunikasi dengan bagian lain agar
jadwal bisa tersusun dengan tepat dan tidak bertabrakan.
3. Entri
Data Perusahaan
Nah
yang menjadi tugas utama di setiap kantor untuk pekerjaan ini biasanya adalah
masalah entri data (rekap data). Data transaksi dari klien, data informasi
konsumen dan lainnya harus direkap. Tenang, tidak semuanya di rekap sendiri.
Jika perusahaan sudah ada divisi lain, misal divisi gudang, biasanya tugas
admin kantor hanya merekap kesimpulan yang telah dilakukan dari divisi lain.
Administrasi perkantoran harus punya ketelitian yang mendalam. Data-data
seperti alamat, nomor telepon, dan lainnya harus direkap dengan terstruktur
agar mudah untuk dicarinya.
4. Melakukan
Arsip Data
Agar
data-data mudah dikelola, maka perlu dilakukan pengarsipan. Ini juga yang
menjadi tugas Administrasi Perkantoran. Sehingga data dokumen dan apapun itu
bisa terorganisir dengan baik.
Sekilas
memang terlihat banyak sekali tugas dari Administrasi Perkantoran. Tapi
yakinlah, jika sudah tahu dan senang dengan pekerjaan ini, tugas-tugas tersebut
tidaklah menjadi beban. Semua pekerjaan itu ada resiko dan tanggung jawab yang
harus diemban. Semua tinggal terserah diri kita masing-masing. Jika memang
sudah mantap dengan pekerjaan ini ya lakukan saja. Jika menjalani pekerjaan
dengan hati senang dan kita nyaman dengan pekerjaan itu, maka semuanya akan
berjalan lancar. Tidak perlu merisaukan apa saja pekerjaannya, yang penting
lakukan sesuai tanggung jawab yang diberikan.
2.5
Kearsipan
A. Pengertian
Kearsipan
Bab
1 Pasal 1 menyatakan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintah daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan dan lain sebagainya.
Sedarmayanti
(2003:55) menyatakan bahwa kearsipan adalah kegiatan mengatur dan menyusun
arsip dalam suatu tatanan yang sistematis dan logis, menyimpan sertan merawat
arsip untuk digunakan secara aman dan ekonomis. Lebih lanjut Komarudin
(1993:191) menyatakan bahwa kearsipan merupakan proses penyusunan dan
penyimpanan warkat asli atau copynya
(salinannya) sehingga dengan cara itu warkat tersebut dapat ditemukan dengan
mudah jika diperlukan.
B. Fungsi
dan Tujuan Kearsipan
Melalui
kearsipan, informasi dan data otentik dapat diperoleh secara cepat dan tepat.
Adapun fungsi kearsipan yaitu sebagai berikut.
1. Alat
penyimpanan warkat;
2. Alat
bantu perpustakaan, khususnya pada organisasi besar yang menyelenggarakan
sistem sentralisasi;
3. Alat
bantu bagi pimpinan dan manajemen dalam mengambil keputusan;
4. Alat
perekam perjalanan organisasi;
5. Mengefektifkan
dan mengefisiensikan pekerjaan;
6. Alat
untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi organisasi;
7. Alat
untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan bagi yang membutuhkan data;
8. Sumber
informasi peristiwa dan kegiatan yang terjadi di kantor.
Widjaya (1999:8) menyatakan bahwa tujuan
dari kearsipan adalah sebagai berikut:
1. Menyimpan
surat dengan aman dan mudah selama diperlukan;
2. Menyimpan
surat setiap kali saat diperlukan;
3. Mengumpulkan
bahan-bahan yang mempunyai sangkut paut dengan suatau masalah yang diperlukan
sebagai pelengkap.
C. Jenis-jenis
Arsip
1. Berdasarkan
Media
a) Arsip
Berbasis Kertas, merupakan arsip yang berupa teks atau gambar atau numeric yang
bertuang di atas kertas.
b) Arsip
Dilihat-Didengar, merupakan arsip yang dapat dilihat dan di dengar. Contohnya:
kaset, video, film, VCD, cassette
recording, dan foto.
c) Arsip
Kartografik dan Arsitektual, merupakan arsip berbasis kertas tetapi isinya
memuat gambar grafik, peta, market, atau gambar arsiptek lainnya, dan karena
bentuknya untuk dank has maka dibedakan dari arsip berbasis kertas pada
umumnya.
d) Arsip
Elektronik, merupakan arsip yang dihasilkan oleh teknologi informasi khususnya
komputer.
2. Berdasarkan
Fungsi
a) Arsip
Dinamis
Merupakan arsip yang
dipergunakan secara langsung dalam perncanaan, pelaksanaan, maupun
penyelenggaraan aktivitas di lingkungan perkantoran, yang pada umumnya
dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi perkantoran.
Arsip dinamis terdiri dari dua macam yaitu sebagai berikut.
·
Arsip Dinamis
Aktif
Arsip yang masih
digunakan secara langsung dalam penyelesaian suau kegiatan. Sehingga arsip
aktif ini juga merupakan berkas kerja.
·
Arsip Dinamis
Inaktif
Arsip yang sudah tidak digunakan
secara langsung dalam penyelesaian kegiatan karena kegiatan sudah selesai
tetapi sewaktu-waktu masih diperlukan sehinggaperlu disimpan
b) Arsip
Statis
Arsip yang sudah tidak
lagi digunakan dalam kegiatan oleh penciptanya, tetapi mempunyai nilai tertentu
sehingga pantas untuk dilestarikan/diabadikan untuk kepentingan umum, sejarah
atau sebagai bahan bukti.
BAB III
PENUTUPAN
3.1
Kesimpulan
Dari uaraian di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem perkantoran ialah segenap
rangkaian prosedur yang telah menjadi pola kebulatan, tata kerja, dan tata
tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang kerja atau fungsi pokok dalam suatu
organisasi.
2. Sistem adalah sekumpulan unsur /
elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan
bersama untuk mencapai suatu tujuan.
3. Prosedur dapat diartikan sebagai
serangkaian tahapan pekerjaan kertas terpilih, biasanya dikerjakan oleh lebih
dari satu orang yang merupakan cara-cara yang ditentukan dan dalam mengadakan
keseluruhan fase utama dari aktifitas kantor.”
4. Sedarmayanti
(2003:55) menyatakan bahwa kearsipan adalah kegiatan mengatur dan menyusun
arsip dalam suatu tatanan yang sistematis dan logis, menyimpan sertan merawat
arsip untuk digunakan secara aman dan ekonomis.
3.2
Saran
1. Makalah ini merupakan resume dari
berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam buku-buku
rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka.
2. Kritik dan aran yang membangun untuk
perbaikan makalah ini sangat diharapkan untuk penulisan makalah di masa-masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Harsono. 2005. Administrasi Perkantoran 2. Sumedang:
Alqaprint.
Munir, Badri S. 2006. Manajemen
Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
Gardina, Agus. 2012. Manajemen Perkantoran. Bandung:
Alfabeta.
Comments
Post a Comment